Jaringan
Tanpa Disk (Diskless) Dibedakan
:
- Thin Clienthanya berupa monitor, keyboard, dan mouse saja. Sedangkan bentuk dari thin clinet relative kecil (kurang lebih sebesar modem DSL) dan dapat ditempel di belakang monitor LCD
Ukuran thin client tidak harus mungil, PC jadul seperti pentium 486, pentium1 ~ 4 yang masih sehat tentunya (masih bisa nyala tentunya), bisa disulap menjadi thin client.Seperti yang saya singgung dibab sebelumnya, thin client sudah diimplentasikan pada warnet yang saya temui sejak pada tahun 2001-an. warnet tersebut memakai dua server.
- Server A menggunakan OS Linux sebagai PXE boot server untuk workstation/client
- Server B menggunakan Windows 2000 dengan multiuser, sebagai billing dan client.
Proses / cara kerjanya, setelah client booting dengan mode PXE dan menemukan dhcp server A. Boot client tentunya menggunakan mode linux mode text-base,
setelah muncul layar login:
otomatis memanggil aplikasi yang bernama 'xrdp'. setelah xrdp berhasil dimuat diclient saat itu juga tugas Server A selesai dan "dilempar" atau meremote ke Server B menggunakan RDP.
pengguna windows pada jaringan tentunya tahu apa itu RDP (Remote Desktop Protocol) aplikasi bawaan windows yang ditanamkan pada windows NT4 ~ windows 10.
Kelebihannya : thin clien ini maka dari sisi PC client seolah-olah menjalankan spek PC Server B. karena hampir 99% (hardware dan software) PC client sama dengan PC Server B dan sisanya PC client hanya ditumpangi xrdp untuk meremote server B.
kekuranganya : dulu client pada warnet tersebut hanya mendukung 256 warna (mau nge-game AoE ?), disket (belum musim USB apa lagi flashdisk), soundcard pada client tidak berfungsi. yang fungsi disisi client monitor+mouse+keyboard saja.Virtual Desktop Infrastructure (VDI)
- Fat Client
bersambung. . .
No comments:
Post a Comment